Salah
satu masalah yang kritis dalam meneliti, mengidentifikasi, dan mengembangkan
kreativitas ialah bahwa ada begitu banyak definisi tentang kreativitas. Akan
tetapi, tidak ada satu definisi pun yang dapat diterima secara universal.
Mengingat kompleksitas dari konsep kreativitas, agaknya hal ini tidak mungkin
dan juga tidak perlu, karena kreativitas dapat ditinjau dari berbagai aspek
yang meskipun berkaitan, tetapi penekanannya berbeda-beda. Definisi
konsepsional adalah dari kata konsepsional yaitu hubungan antara konsep khusus
yang akan diteliti. Istilah konsepsional adalah pengarah atau pedoman yang
masih abstrak sehingga membutuhkan pelengkapnya yaitu definisi operasional.
Rhodes (1961,
dalam Isaksen, 1987) dalam menganalisis lebih dari 40 definisi tentang
kreativitas, menyimpulkan bahwa pada umumnya kreativitas dirumuskan dalam
istilah pribadi (person), proses (process), dan
produk (product). Kreativitas dapat pula ditinjau dari kondisi
pribadi dan lingkungan yang mendorong (press) individu ke perilaku
kreatif. Rhodes menyebut keempat jenis definisi tentang kreatifitas ini
sebagai Four P’s of Creativity: Person, Process, Product,
Press. Berikut ini akan dijelaskan lebih dalam lagi mengenai definisi
tentang kreativitas melalui pendekatan 4P tersebut.
Ø Produk
Definisi yang terfokus pada produk kreativitas menekankan unsure orisinalitas, kebaruan, kebermaknaan. Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang bermakna adalah kondisi pribadi dan lingkungan yaitu sejauh mana keduanya mendorong seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses (Kesibukan , kegiatan) kreatif. Mengenali bakat, ciri pribadi, mendorong dengan motivasi, menyediakan waktu dan sarana prasarana, serta mempertunjukkan hasil karya guna menggugah minat untuk berkreasi akan membuat individu terpacu untuk kreatif.
Definisi yang terfokus pada produk kreativitas menekankan unsure orisinalitas, kebaruan, kebermaknaan. Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang bermakna adalah kondisi pribadi dan lingkungan yaitu sejauh mana keduanya mendorong seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses (Kesibukan , kegiatan) kreatif. Mengenali bakat, ciri pribadi, mendorong dengan motivasi, menyediakan waktu dan sarana prasarana, serta mempertunjukkan hasil karya guna menggugah minat untuk berkreasi akan membuat individu terpacu untuk kreatif.
Ø Proses
Untuk mengembangkan kreativitas siswa, ia perlu diberi kesempatan untuk bersibuk secara aktif. Pendidik hendaknya dapat merangsang siswa untuk melibatkan dirinya dalam berbagai kegiatan kreatif. Untuk itu yang penting adalah memberi kebebasan kepada siswa untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif. Pertama – tama yang perlu adalah proses bersibuk diri secara kreatif tanpa perlu selalu atau terlalu cepat menuntut dihasilkan produk kreatif yang bermakna.
Untuk mengembangkan kreativitas siswa, ia perlu diberi kesempatan untuk bersibuk secara aktif. Pendidik hendaknya dapat merangsang siswa untuk melibatkan dirinya dalam berbagai kegiatan kreatif. Untuk itu yang penting adalah memberi kebebasan kepada siswa untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif. Pertama – tama yang perlu adalah proses bersibuk diri secara kreatif tanpa perlu selalu atau terlalu cepat menuntut dihasilkan produk kreatif yang bermakna.
Ø Pendorong
Pendekatan yang keempat pada kreativitas terfokus pada pendorong kreatif, social, dan lingkungan psikologi. Untuk mewujudkan bakat kreatif siswa diperlukan dorongan dan dukungan dari lingkungan (motivasi eksternal) yang berupa apresiasi, dukungan, pemberian penghargaan, pujian, insentif, dan dorongan dari dalam diri siswa sendiri (motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif dapat berkembang dalam lingkungan yang mendukung, tetapi dapat pula dihambat dalam lingkungan yang tidak mendukung. Banyak orang tua yang kurang menghargai kegiatan kreatif anak mereka dan lebih memprioritaskan pencapaian prestasi akademik yang tinggi dan memperoleh rangking tinggi dalam kelasnya. Demikian pula guru meskipun menyadari pentingnya perkembangan kreatifitas tetapi dengan kurikulum yang ketat dan kelas dengan jumlah murid yang banyak maka tidak ada waktu bagi pengembangan kreativitas.
Pendekatan yang keempat pada kreativitas terfokus pada pendorong kreatif, social, dan lingkungan psikologi. Untuk mewujudkan bakat kreatif siswa diperlukan dorongan dan dukungan dari lingkungan (motivasi eksternal) yang berupa apresiasi, dukungan, pemberian penghargaan, pujian, insentif, dan dorongan dari dalam diri siswa sendiri (motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif dapat berkembang dalam lingkungan yang mendukung, tetapi dapat pula dihambat dalam lingkungan yang tidak mendukung. Banyak orang tua yang kurang menghargai kegiatan kreatif anak mereka dan lebih memprioritaskan pencapaian prestasi akademik yang tinggi dan memperoleh rangking tinggi dalam kelasnya. Demikian pula guru meskipun menyadari pentingnya perkembangan kreatifitas tetapi dengan kurikulum yang ketat dan kelas dengan jumlah murid yang banyak maka tidak ada waktu bagi pengembangan kreativitas.
Ø Pribadi
Pada
definisi ini kreativitas lebih difokuskan pada individunya sendiri, yang dapat
disebut sebagai bakat.
Guilford menerangkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan yang ada dalam dirii seseorang, hal ini juga erat kaitannya dengan bakat.
Bakat tersebut bisa seperti, bakat menyanyi, bakat menari, bakat menulis dsb.
Guilford menerangkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan yang ada dalam dirii seseorang, hal ini juga erat kaitannya dengan bakat.
Bakat tersebut bisa seperti, bakat menyanyi, bakat menari, bakat menulis dsb.
Ciri – ciri dari
kreativitas itu sendiri sebagai berikut :
ü Dorongan
ingin tahu besar.
ü Sering
mengajukan pertanyaan yang baik.
ü Memberikan
banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah.
ü Bebas
dalam menyatakan pendapat.
ü Mempunyai
rasa keindahan.
ü Menonjol
dalam salah satu bidang seni.
ü Mempunyai
pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak mudah terpengaruh orang
lain.
ü Memiliki
rasa humor tinggi.
ü Daya
imajinasi kuat.
ü Keaslian
(orisinalitas) tinggi (tampak dalam ungkapan, gagasan, karangan, pemecahan
masalah).
ü Dapat
bekerja sendiri.
ü Kemampuan
elaborasi (mengembangkan atau memerinci) suatu gagasan.
ü Selain
itu ciri-ciri kreativitas dapat dilihat dari seseorang yang memiliki rasa ingin
tahu (sense of curiosity), kebutuhan untuk berprestasi (need of achievement),
dapat beradaptasi (adaptable) dan memiliki kemampuan menempuh resiko.