A. Aspek
Psikologis dari Individu Pengguna Internet dan Karakteristik Kepribadian Pengguna Internet
Di zaman
yang sangat modern ini, siapa yang tidak kenal dengan Internet? Internet
sebagai “ gudang informasi tanpa batas dan luas “ telah membawa banyak
perubahaan pada pola kehidupan masyarakat di kota-kota besar. Internet
memungkinkan kita untuk menghilangkan hambatan jarak dan waktu dalam
mendapatkan informasi. Internet merupakan sebuah jaringan komunikasi dan
informasi global. Namun, tidak semua orang tahu mengenai aspek psikologis
dari individu pengguna internet. Maka dari itu, tugas ini saya buat agar
orang-orang mengetahui aspek psikologis dari individu pengguna internet.
Media
internet memang sangat membantu manusia dalam kegiatan berkomunikasi dan
informasi. Akan tetapi jika disalahgunakan maka internet akan bertolak belakang
atau merusak. Banyak sekali terjadinya fenemona identitas diri melalui
internet secara identitas nyata maupun identitas virtual yang memungkinkan
individu mengubah identitas nyatanya ke sebuah identitas lain yang sifatnya
virtual dan karakteristik seorang indvidu. Saat ini banyak sekali jejaring
sosial yang bermuculan, seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram dan lain-lain.
Banyak orang yang mengunakan identitas palsu atau bisa disebut anonim
untuk mendaftrakan diri / menjadi penguna aktif dari salah satu jaringan
sosial. Antaralain faktor-faktor yang membuat seseorang mengunakan identitas
palsu adalah untuk menutup jejak didunia maya, dan menjaga repotasi harga diri.
Dimana seseorang ingin meluapkan emosinya didunia maya, tanpa diketahui oleh
orang lain siapa dia sebenarnya. Karakteristik seseorang akan telihat berbeda,
ketika dia berada didunia nyata dengan saat dia berada di jejaring sosial. Saat
didunia nyata mungkin dilihat karakternya sangat pendiam dan tidak mudah
bergaul atau tidak asik untuk diajak berbicara, namun lain halnya saat didunia
maya. Karakter dia menjadi anak yang mudah bergaul dan asik untuk diajak
bebicara.
1. Fenomena
Identitas Diri Melalui Internet
Melalui
identitas online konsisten dengan teori-teori pembentukan sosial. Identitas
online dapat digunakan untuk mengeksplorasi aspek-aspek diri, memfasilitasi
kesadaran diri yang lebih besar dan menjadi katalis untuk perubahan positif.
Bahkan identitas online justru memfasilitasi flexible selves seseorang yang
merupakan adaptasi yang wajar dan perwujudan eksplorasi diri. Dunia maya juga
memfasilitasi keterbukaan emosional di ruang maya yang membuat individu mampu
mengekspresikan diri dan dimengerti. Hubungan yang berarti terbentuk di dunia
maya, kerena media ini secara natural memfasilitasi individu memaparkan diri
lebih intim denga mediasi layar dan nama samaran.
Transparansi
membuat masyarakat sekarang berbuat maupun mencari sesuatu yang kredibel. Orang
tidak gampang dibohongi. Semua jejak rekam kita ada di dalam internet. Kita
dituntut bisa hidup otentik. Namun di sini lain, internet juga menyuguhkan
ketidakotentikan yang ujungnya ketidakkredibelan. Contoh kasus, maraknya
akun-akun palsu di media sosial yang mempunyai daya pengaruh kuat (di Twitter,
misalnya Benny Israel). Selain itu, muncul gerakan Anonymous di media sosial.
Hal ini yang justru melahirkan ketidakpercayaan. Di internet, kita bisa kelihatan
jati diri kita tapi juga bisa menyembunyikan jati diri kita. Lain contoh adalah
kejahatan maupun penipuan online, melalui Facebook yang selama ini marak.
Fenomena kepribadian ganda juga bisa masuk di sini.
a. Contoh kasus pertama
Florence
Sihombing, mahasiswa S2 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang mengungkapkan
kekesalan di situs pertemanan Path, ditahan Kepolisian Daerah DI Yogyakarta,
Sabtu, 30 Agustus 2014. Perempuan 26 tahun itu ditetapkan sebagai tersangka
setelah diperiksa Reserse Kriminal Khusus. Apa sesungguhnya yang telah
dilakukan perempuan yang disapa Flo itu sampai berurusan dengan polisi?
-Kamis, 28 Agustus 2014
Flo
mengantre membeli bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)
Lempuyangan. Saat itu, ia yang mengunakan sepeda motor Honda Scoopy, hendak
membeli Pertamax, menyelonong memotong antrean sampai ditegur anggota TNI yang
berjaga. Ia marah namun tetap tidak boleh memotong antrean. Kecewa dengan
kejadian itu, sekeluar dari SPBU, Flo menumpahkan kekesalannya di akun situs
pertemanan Path. Salah satu ungkapan kekesalannya: "Jogja miskin, tolol,
miskin dan tak berbudaya. Teman-teman Jakarta, Bandung, jangan mau tinggal di
jogja”, dinilai menjelekkan dan menghina warga Yogyakarta. Status itu kemudian disebar
di media jejaring sosial dan mendapat reaksi negatif. Flo dicerca.
-Jumat, 29 Agustus 2014
Flo
meminta maaf kepada masyarakat dan Raja Keraton Sri Sultan Hamengkubuwono X. Ia
mengaku tidak memiliki maksud menghina atau mencemarkan nama baik Yogyakarta.
Tapi, Flo tidak meminta maaf secara langsung dan terbuka, melainkan melalui
pernyataan tertulis yang dibacakan pengacaranya, Wibowo Malik. Menurut Wibowo,
Flo saat itu sedang depresi karena merasa diteror setelah membuat status yang
dianggap menghina Yogyakarta. Statusnya menyebar cepat sehingga mengundang
cercaan publik. Di hari yang sama, elemen masyarakat Yogyakarta melaporkan Flo
ke Polda DI Yogyakarta. Mereka, di antaranya, Granat DIY, Komunitas RO
Yogyakarta, Foklar DIY-Jateng, Gerakan Cinta Indonesia, Pramuka DIY, dan
berbagai kelompok masyarakat lain. Mahendra, Advokat Muda Yogyakarta,
mengatakan status Flo di Path berbuntut panjang karena, selain melukai
masyarakat, tindakan itu juga melanggar hukum pidana. “Kami menempuh jalur
hukum dan melaporkan penghinaan ini pada pihak berwajib,” katanya.
-Sabtu, 30 Agustus 2014
Penyidik
Reserse Kriminal Khusus Polda DI Yogyakarta memeriksa Flo. Segera setelah
disidik, status Flo yang semula terlapor ditingkatkan menjadi Tersangka, dan
saat itu juga ditahan. Menurut Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda DI
Yogyakarta, Komisaris Besar Polisi Kokot Indarto, penahanan tersangka Flo
karena selama pemeriksaan cenderung tidak kooperatif dan tidak ada itikad baik.
Bahkan, Tersangka tidak mau menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
"Kami tahan untuk 20 hari ke depan.”Kepala Bidang Hubungan Masyarakat
Polda DI Yogyakarta, AKBP Any Pudjiastuti, mengatakan bahwa penahanan dapat
dilakukan oleh Penyidik setelah melakukan pemeriksaan selama 1x24 jam.
Pengacara Flo, Wibowo Malik, mengatakan bahwa dia mendampingi Terlapor untuk
memenuhi panggilan Penyidik siang tadi. Setelah dilakukan pemeriksaan, Penyidik
mengeluarkan surat penahanan. “Ditahan, tapi ini tidak resmi, dan kami
menolaknya," katanya.
b. contoh kasus kedua
Sebuah
Universitas di Jeman meneliti seorang pasien wanita yang telah bermain games di
internet selama beberapa jam sehari dengan periode lebih dari tiga bulan dan
menggunakan berbagai personalitas dari sejumlah tokoh-tokoh rekaan secara
lambat laun mengambil alih personalitas yang telah diabaikan. Pasien tersebut
kehilangan kendali atas identitas dan kehidupan sosial miliknya sendiri, kata
Bert de Wildt dari Universitas itu seperti dilaporkan DPA dalam psikoanalisis
para ahli terapi menemukan pasien wanita itu telah berkembang menjadi
berkepribadian ganda.
Adapun seseorang yang bernama Billy, nama aslinya William Stanley Milligan dia memiliki 24 kepribadian, dia adalah orang pertama dalam sejarah Amerika yang dianggap tidak bersalah atas berbagai tindak kriminal serius dengan alasan tidak waras, karena dia memiliki kepribadian majemuk. Dia tidak pernah ingat tindak kriminal yang dilakukannya. Orang lain melihat fakta-faktanya memang dia yang melakukan, tetapi Billy tidak pernah ingat dan tidak pernah merasa.
c. contoh kasus ketiga
Seorang
remaja berusia 16 tahun yang bernama mawar ia sering kali membuat akun sosial
media yang berbeda-beda salah satunya adalah akun twitter dia membuat nama yang
berbeda dari namanya dengan alasan bermula dari ingin meneror mantan
pacarnya ia masih tidak terima jikalau pacarnya memutuskan hubungan
denganya jikda dilihat dari segi psikologisnya mawar mengalami depresi
hingga pada akhirnya dia sering meneror orang-orang yang tidak di sukainya atau
mengusik kehidupannya.dan ia juga mempergunakan media sosial sebagai pelapisan
seksnya.
2. Karakteristik
Kepribadian Pengguna Internet
Kepribadian
adalah karakteristik dinamik dan terorganisasi dari seorang individu yang
mempengaruhi kognisi, motivasi, dan perilakunya. Kepribadian bersifat unik dan
konsisten sehingga dapat digunakan untuk membedakan antara individu satu dengan
lainnya. Keunikan inilah yang menjadikan kepribadian sebagai variabel yang
digunakan untuk menggambarkan diri individu yang berbeda dengan individu
lainnya.
Orang
yang dalam dunia nyata terkenal pendiam, bisa menjadi pembual di dunia online.
Hal ini kental dengan unsur paradoksnya, yakni orang berani menampilkan dirinya
yang nyata (real self) di media yang tidak nyata atau lebih tepat disebut
sebagai dunia virtual dan dengan identitas yang anonim.
B.
Aspek Demografis Individu Penggunaan Internet
a. Pengaruh
Gender
Gender
dalam sosiologi mengacu pada sekumpulan ciri-ciri khas yang dikaitkan
dengan jenis kelamin individu (seseorang) dan diarahkan pada peran
sosial atau identitasnya dalam masyarakat. WHO memberi batasan gender
sebagai “seperangkat peran, perilaku, kegiatan, dan atribut yang dianggap layak
bagi laki-laki dan perempuan, yang dikonstruksi secara sosial, dalam suatu
masyarakat. Pengaruh gender di internet pada umumnya wanita yang sering bermain
dengan internet, misalnya facebook, twitter dan lain-lain. Wanita selalu
memposting lebih banyak daripada pria, karena wanita terlalu sensitive pada apa
yang sedang terjadi dan sangat emosional. Pada pria lebih cenderung ke forum
atau game online. Pria juga senang berjam-jam untuk melakukan hal itu. Internet
juga bisa membuat para pria terpengaruh oleh fashion jaman sekarang. Contohnya
dari Korea, bisa saja mereka membuat para pria mengenakan fashion itu, tetapi
dari sudut pandang wanita fashion itu tidak cocok untuk mereka yang pria
jantan, contohnya dari gaya rambut. Jaman sekarang para pria banyak yang
mengikuti gaya rambut dari negara luar, padahal gaya rambut itu membuat mereka
terlihat seperti wanita. Semakin berkembangnya internet dan globalisasi membuat
banyak yang pria seakan-akan menjadi wanita dan wanita seperti pria.
b.
Pengaruh Usia
Internet
juga membawa pengaruh yang signifikan bagi semua kalangan. Oleh karena itu,
tidak hanya orang dewasa saja yang sudah mengenal internet tapi anak-anak juga,
bahkan mereka sudah bisa menggunakannya secara langsung. Sebenarnya internet
memberikan fungsi secara berlawanan, khususnya bagi anak-anak karena di satu
sisi internet memberikan dampak positif namun di sisi lain terdapat dampak
negatifnya. Jika dilihat dari sisi positif, dunia internet sangat berarti bagi
anak-anak karena dengan internet anak bisa mencari ilmu pengetahuan atau
informasi apa saja dari situs-situs yang dikunjunginya tanpa ada batasan jarak
dan waktu. Selain itu manfaat lain dari internet adalah anak-anak bisa berlatih
surat-menyurat dalam bentuk email, saling berbincang atau berkomunikasi dengan
yang lainnya dan bisa menambah teman dari berbagai belahan dunia, juga dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan semangat belajar pada anak misalnya dengan
memanfaatkan software yang menarik agar minat belajar anak tersebut menjadi
tergugah. Disamping lain internet juga terdapat sisi negatifnya. Kebanyakan
dari anak-anak memiliki rasa ingin tahu dan penasaran yang sangat besar
terhadap apa yang baru mereka kenal atau temui. Bisa saja tanpa sengaja seorang
anak membuka sebuah situs orang dewasa yang tidak layak mereka lihat. tentunya
itu dapat berakibat buruk pada anak tersebut dan mungkin mempengaruhi
perkembangannya. Selain itu dampak negatif lain adalah, anak bisa kecanduan
internet atau game online yang akan membuat anak tersebut menjadi malas dan
tidak mengenal waktu. Jadi seharusnya anak-anak diberikan pengawasan dari orang
tua dalam menggunakan internet, sehingga anak dapat diarahkan ke-hal yang lebih
positif dan dapat terhindar dari dampak negatif. Pemanfaatan Internet tentu
harus di sesuaikan dengan tingkat usia anak. Usia anak SD rata-rata berkisar
antara 7-13 tahun. Dan tingkatan itu semua memiliki cara penanganan yang
berbeda. Berikut tahap pengenalan Internet pada anak sesuai tingkat usianya.
- USIA 4 S/D 7 TAHUN
Anak
mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri. Meskipun demikian, peran
orang tua masih sangat penting untuk mendampingi ketika anak menggunakan
Internet. Dalam usia ini, orang tua harus mempertimbangkan untuk memberikan
batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi, berdasarkan pengamatan orang tua
sebelumnya. Untuk mempermudah hal tersebut, maka orang tua bisa menyarankan kepada
anaknya untuk menjadikan sebuah direktori atau search engine khusus anak-anak.
- USIA 7 S/D 10 TAHUN
Dalam
masa ini, anak mulai mencari informasi dan kehidupan sosial di luar keluarga
mereka. Inilah saatnya dimana faktor pertemanan dan kelompok bermain memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan seorang anak. ada masa ini, fokus
orang tua bukanlah pada apa yang dikerjakannya di Internet, tetapi berapa lama
dia menggunakan Internet.
- USIA 10 S/D 12 TAHUN
Pada masa
pra-remaja ini, anak yang membutuhkan lebih banyak pengalaman dan kebebasan.
Inilah saat yang tepat untuk mengenalkan fungsi Internet untuk membantu tugas
sekolah ataupun menemukan hal-hal yang berkaitan dengan hobi mereka. Pada usia
ini, sangatlah penting untuk menekankan konsep kredibilitas. Anak-anak perlu
memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di Internet adalah benar dan
bermanfaat, sebagaimana belum tentu apa yang disarankan oleh teman-temannya
memiliki nilai positif.
- USIA 12 S/D 14 TAHUN
Inilah
saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya. Bagi yang menggunakan
Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online chat
(chatting). Masa ini merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua
untuk bercerita dan berbagi informasi tentang hal-hal seksual kepada anaknya.
Tetapi di sisi lain, pemasangan software filter secara diam-diam ataupun tanpa
persetujuan sang anak, bisa berdampak pada timbulnya resistansi sang anak
kepada orang tua.
- USIA 14 S/D 17 TAHUN
Masa ini adalah masa yang paling
menarik dan menantang dalam kehidupan seorang anak remaja dan orangtua. Seorang
remaja akan mulai matang secara fisik, emosi dan intelektual. Mereka haus akan
pengalaman yang terbebas dari orangtua. Ikatan-ikatan dengan keluarga tidak
terlalu diperketat lagi, tetapi tetap tidak menghilangkan peranan pengawasan
orangtua.
c. Pengaruh
Budaya
Keluar
masuknya kebudayaan – kebudayaan asing melalui media massa sebenarnya dapat
membentuk masyarakat yang majemuk, dinamis dan akhirnya membuat identitas
kebangsaan semakin kuat dan mengakar dalam benak masyarakat sehingga dapat
memperkaya kekayaan cultural suatu bangsa. Namun demikian proses pembetukan
identitas nasional bukan merupakan sesuatu yang sudah selesai pada titik
tertentu, tetapi sesuatu yang terbuka dan terus berkembang mengikuti
perkembangan jaman. Akan terjadi pergeseran nilai dari identitas itu sendiri
apabila identitas itu tidak dapat di jaga dan dilestarikan, dan pada akhirnya
mengakibatkan identitas global menguasai nilai – nilai identitas nasional itu
sendiri. Dalam hal ini pengaruh media massa dalam penyebaran identitas sebuah
bangsa dan akhirnya membentuk identitas baru sangatlah kuat. Tanpa media cetak
ataupun elektronik niscaya persebaran identitas tidak akan sekuat saat ini.
Mereka memegang kunci bagi masuk serta keluarnya suatu kebudayaan. Karena media
massa adalah jalan bagi masuknya pengaruh dari luar maka media massa juga harus
mampu menjadi filter bagi masuknya pengaruh – pengaruh tersebut.
Kesimpulan
Internet
pada dasarnya banyak dampak yang ditimbulkan dari fasilitas yang ada pada
internet teresebut. Ditinjau dari aspek psikologi, internet berdampak negativ
karena bisa menimbulkan kecanduan pada game online, cybersex, role-playing
fantasi bahkan bullying, pedhophilia dan lain-lain. Tidak hanya berpengaruh
pada aspek psikologi, dari aspek demografis, Gender, usia, dan budaya memiliki
peran penting dalam hal interaksi antara manusia dan internet. Untuk
gender sendiri berperan penting dalam hal perkataan dan attitude dalam
berinteraksi. Usia juga mempengaruhi interaksi antara manusia dan
internet. Orang-orang yang sudah dewasa lebih bisa menjaga perkataannya
dibanding dengan yang masih dibawah umur. Sedangkanketerkaitan manusia dengan
internet dalam bidang budaya adalah kita dapat memanfaatkan internet untuk
menyebarkan budaya yang ada di Indonesia.
SUMBER
1.http://nasional.news.viva.co.id/news/read/533619-kronologi-kasus-hinaan-florence hingga-berujung-bui
3. http://shareppba.wordpress.com/2010/01/19/kepribadian-ganda/