Kontribusi Psikologi Dan Pelibatan Publik
Terhadap Pendidikan Di Jaman Sekarang
Tidak
bisa dipungkiri lagi bahwa sudah sejak lama bidang psikologi pendidikan telah
digunakan sebagai landasan dalam pengembangan teori dan praktek pendidikan dan
telah memberikan kontribusi yang besar terhadap pendidikan, diantaranya terhadap
pengembangan kurikulum, sistem pembelajaran dan sistem penilaian . berikut ini
beberapa kontribusi psikologi terhadap pendidikan di jaman sekarang , pertama
yaitu kontribusi psikologi pendidikan terhadap pengembangan kurikulum . Kajian
psikologi pendidikan dalam kaitannya dengan pengembangan kurikulum pendidikan
terutama berkenaan dengan pemahaman aspek-aspek perilaku dalam konteks belajar
mengajar . Terlepas dari berbagai aliran psikologi yang mewarnai pendidikan,
pada intinya kajian psikologis ini memberikan perhatian terhadap bagaimana
proses pendidikan dapat berjalan dengan tidak mengabaikan aspek perilaku dan
kepribadian peserta didik .
Secara
psikologis, manusia merupakan individu yang unik . Dengan demikian, kajian
psikologis dalam pengembangan kurikulum seyogyanya memperhatikan keunikan yang
dimiliki oleh setiap individu, baik ditinjau dari segi tingkat kecerdasan,
kemampuan, sikap, motivasi, perasaaan serta karakterisktik-karakteristik
individu lainnya . Kurikulum pendidikan sepantasnya mampu menyediakan
kesempatan kepada setiap individu untuk dapat berkembang sesuai dengan potensi
yang dimilikinya, baik dalam hal subject matter maupun metode penyampaiannya .
Secara khusus dalam konteks pendidikan di Indonesia saat ini, kurikulum yang
dikembangkan saat ini adalah kurikulum berbasis kompetensi, yang pada intinya
menekankan pada upaya pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai
dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak . Kebiasaan
berfikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus memungkinkan
seseorang menjadi kompeten, dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu . Dengan demikian dalam pengembangan
kurikulum berbasis kompetensi, kajian psikologis terutama berkenaan dengan
aspek-aspek kemampuan siswa melakukan sesuatu dalam berbagai konteks ,
pengalaman belajar siswa , hasil belajar dan standarisasi kemampuan siswa .
Kedua
yaitu kontribusi psikologi pendidikan terhadap sistem pembelajaran . Kajian
psikologi pendidikan telah melahirkan berbagai teori yang mendasari sistem
pembelajaran . Kita mengenal adanya sejumlah teori dalam pembelajaran ,
terlepas dari kontroversi yang menyertai kelemahan dari masing masing teori
tersebut pada kenyataannya teori-teori tersebut telah memberikan sumbangan yang
signifikan dalam proses pembelajaran . Ketiga yaitu kontribusi psikologi
pendidikan terhadap sistem penilaian . Penilaiain pendidikan merupakan salah
satu aspek penting dalam pendidikan guna memahami seberapa jauh tingkat keberhasilan
pendidikan . Melalui kajian psikologis kita dapat memahami perkembangan
perilaku apa saja yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pendidikan atau pembelajaran tertentu.
Di
samping itu , kajian psikologis telah memberikan sumbangan nyata dalam
pengukuran potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik, terutama
setelah dikembangkannya berbagai tes psikologis, baik untuk mengukur tingkat
kecerdasan, bakat maupun kepribadian individu lainnya . Kita mengenal sejumlah
tes psikologis yang saat ini masih banyak digunakan untuk mengukur potensi
seorang individu . Pemahaman kecerdasan, bakat, minat dan aspek kepribadian
lainnya melalui pengukuran psikologis, memiliki arti penting bagi upaya
pengembangan proses pendidikan individu yang bersangkutan sehingga pada
gilirannya dapat dicapai perkembangan individu yang optimal . Oleh karena itu,
betapa pentingnya penguasaan psikologi pendidikan bagi kalangan guru dalam
melaksanakan tugas profesionalnya . Berikut tadi adalah tentang kontribusi
psikologi terhadap pendidikan nah dibawah ini akan saja jelaskan mengenai
pelibatan publik teehadap pendidikan di jaman sekarang .
Pelibatan
publik kini salah satu fenomena paling penting di bidang pendidikan dan
kebudayaan di negeri ini . Komunikasi dua arah dalam bentuk dialog dengan
orangtua, peminat masalah pendidikan dan kebudayaan itu merupakan salah satu
terobosan yang baru muncul pada era Kementrian sekarang . Ini merupakan langkah
nyata Kementrian pendidikan dalam melaksanakan salah satu dari tiga rencana
strategisnya , yakni peningkatan efektivitas birokrasi dan pelibatan publi k.
Dua rencana strategis lain adalah penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan
serta peningkatan mutu dan akses pendidikan dan kebudayaan . Pelibatan publik
memang bukan hal mudah karena sebelum ini pemerintah seperti berjalan sendiri .
Penerapan komunikasi dua arah itu, baik yang dilakukan secara interpersonal
seperti tatap muka maupun lewat media dan jejaring sosial, tentu dimaksudkan
untuk menunjukkan kepada publik luas bahwa Kementrian pendididakn ingin jadi
salah satu kementerian paling terbuka .
Dari
sudut pandang ilmu komunikasi, sikap terbuka terhadap pemangku
kepentingan itu otomatis akan semakin meningkatkan kepercayaan publik . Ini
jadi kian penting di saat menurunnya tingkat kepercayaan publik kepada oknum
pemerintah dan politisi belakangan ini . Sesungguhnya, menurunnya kepercayaan
publik kepada otoritas dan politisi telah sedemikian meluas sehingga menjadi
perhatian di banyak negara demokratis . Dan, pelibatan publik dianggap sebagai
sebuah solusi potensial terhadap krisis kepercayaan itu, khususnya di banyak
negara Eropa . Idenya adalah bahwa publik seharusnya dilibatkan secara penuh
pada proses kebijakan dengan cara sang otoritas mendengarkan pandangan publik
dan menghimpun partisipasi mereka . Bukannya sekadar menganggap publik sebagai
penerima keputusan yang pasif . Sebenarnya, partisipasi publik tidak hanya
meningkatkan kepercayaan terhadap otoritas dan memperbaiki efektivitas politik
warga negara, tetapi sekaligus menguatkan nilai-nilai demokratis dan bahkan
memperbaiki kualitas keputusan dan kebijakan . Karena sangat pentingnya masalah
pelibatan publik ini, banyak negara telah menjadikannya sebagai undnag-undang
yang harus dilaksanakan pada semua level pemerintahan .
Sebenarnya
konsep pelibatan publik bukan saja penting bagi pemerintah . Memang
secara umum dari kacamata komunikasi pendekatan interaktif model begitulah yang
paling baik melebihi pendekatan proaktif apalagi yang reaktif . Perilaku
yang terbuka seperti pelibatan publik itu memang memberi banyak manfaat .
Selain penguatan demokrasi, keterbukaan seperti itu juga meningkatkan
akuntabilitas penyelenggara negara dalam berbagai perkara sosial termasuk pendidikan
dan kebudaya juga lingkungan . Lewat tindakan itu, kita bisa yakin pemerintah
menunjukkan tanggung jawab terhadap tindakan mereka dan bersikap responsif
terhadap masalah yang ada di tengah masyarakat . Menggarisbawahi pentingnya
akuntabilitas itu , pelibatan publik oleh Kementrian pendidikan itu tidak hanya
dapat memaksimalkan anggaran yang dikelolanya, tetapi sekaligus mengontrol dana
yang diberikan negara kepada daerah, yang jumlahnya berkali lipat dibandingkan
anggaran Kementrian pendidikan itu sendiri .
Tak
cuma membantu kontrol anggaran, kerja sama melibatkan publik juga sejatinya
akan membantu meredam konflik sosial yang mungkin muncul ketika kebijakan itu
diterapkan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas program, serta memperbaiki
kualitas proses . Sebab, pendapat yang berbeda dan masukan tentang masalah yang
ada di tengah masyarakat dapat menjadi kajian untuk perbaikan dalam proses
pengambilan keputusan . Selain itu, juga meningkatnya legitimasi karena
masyarakat tidak akan merasa dimanipulasi atau jadi curiga . Masyarakat juga
makin yakin bahwa tujuan berbagai terobosan yang dilakukan Kementrian pendidikan
memang semata-mata demi kebaikan masa depan anak-anak bangsa .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar